Minggu, 01 Mei 2011

Stratifikasi Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratify-cation)adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal(bertingkat). menurut Pitrim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk /masyarakat kedalam lapisan - lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).

Ukuran /kriteria yang menonjol atau domninana sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
1. ukuran kekayaan (materi atau kebendaan)dapat dijadikan ukuran penmpatan anggota masyarakat kedalam lapisan - lapisan sosial yang ada,barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk kedalam lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya,jika tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan kedalam lapisan yang rendah. kekayaan tersebut dapat dilihat anatara lain pada bentuk tempat, tinngi, benda - benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaian maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
2. kekuasaaan dan wewenangseseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang - orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran - ukuran kekayaan atau kekuasaan. orang - orang yang disegani atau dihormati akan menenmpati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masayarakat , biasanya mereka sangat menghormati orang - orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orangtua ataupun orang - orang yang berperilaku dan berbudi luhur.
4. ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota - anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuann, seseorang yang paling ilmu pengetahuann akan menempatai lapisan tinggi dalam sistem pelapian sosial masyarakat yang bersangkutan. penguasa ilmu pengethaun ini biasanya terdapat dalam gelar - gelar akademik (kesarjanaan)m, atau profesi yang disandang oleh seseorang, mislanya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. namun sering timbul akibat - akibat negatif dari kondisi ini jika gelar - gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara - cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap ijasah palsu dst.

Starifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarkat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalh kepandaian, usia, sistem kekerabata, dan harta dalam batas - batas tertentu.

Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal - hal tertentu penghargaan yang tinggi terhjadap hal - hal terntentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal - hal lainnya.

Kepemilikan sesuatu yang dihargai tergantung pada usaha, semangat dan nasib.sesuatu yang dihargai itu berupa ekonomi, harta, kekuasaan, jabatan, ilmu pengetahuan, ilmu agama.

Sifat sistem lapisan masyarakat
1. closed social stratification (membatasi kemungkinan pindahnya lapisan sosial)dalam masyarakat yang mengenal kasta, darah biru dll.
2. open social stratification (ada kesempatan dengan kecakapannya pindah lapisan) kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan
a. ada yang sengaja dibuat pelapisan sosial
b. ada yang dengan sendirinya dibuat

Mobilitas sosial (social mobility)
1. gerakan sosial horizontal
2. gerakan sosial vertikal

2.1 gerak sosial climbing (yang naik)
2.2 gerak sosial sinking (yang turun)

Saluran gerak sosial vertikal :
1. angkatan bersenjata
2. lembaga keagamaan
3. sekolah
4. organisasi politik
5. ekonomi]
6. keahlian

Perlunya pelapisan sosial
1. menempatkan individu dalam pelapisan sesuai usaha, ikhtiar, nasib
2. mendorong mereka agar melaksanakan kewajibannya

Masalah Sosial

Perkembangan manusia pada zaman sekarang tidak lepas dari peranan pendidikan, sebab dengan pendidikan keadaan msyarakat kita akan jauh lebih baik. Namun jika kita melihat kondisi pendidikan di negara kite saat ini maka untuk mewujudkan terciptanta sumber daya manusia yang berpotensial dirasa tidak semudah membalikan telapak tangan. Kite lihat saja bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia saat ini dimulai dari hal yang terkecil saja jika kite lihat sebenarnya arah pendidikan di negara kite ini kurang jelas. Hal ini bisa dibuktikan dengan sering dirubahnya kurikulum pendidikan di negara kita sehingga kegiatan belajar mengajar pun menjadi tidak kondusif Karena sering berubahnya aturan dalam proses kegiatan belajar mengajar Karen penyesuaian dengan kurikulum yang baru.
Dilihat dari segi biaya, biaya pendidikan di zaman sekarang sangatlah mahal meskipun pemerintah sudah mengadakan berbagai program untuk mengatasi hal ini seperti adanya BOS, namun hal ini tetap saja membuat pendidikan sebagai barang yang mahal di mata msyarakat mulai dari pembelian buku, seragam dan biaya lainnya belum lagi di kalangan anak SMP dan SMA ada buku LKS yang diperjualbelikan dan terkadang bku tersebut harus wajib dimiliki siswa sebagai buku penunjang. Padahal sebenarnya sebagian guru mendapat persenan dari hasil penjualan buku tersebut sehingga guru mewajibkan para anak didinya untuk membeli LKS itu, ini hanya sebagian kecil saja belum lagi jika kite masuk perguruan tinggi maka biayanya pun semakin mahal saja, maka tak jarang ada anak yang putus sekolah dan hanya tamat SD saja karena biaya pendidikan yang mahal.
Masalah selanjutnya adalah pendidikan di negara kite ini tidak merata. Kite lihat dari segi tenaga pengajar saja, tak sedikit guru yang hanya ingin ditugaskan di daerah perkotaan dan mereka tak mau jika ditugaskan di daerah pedesaan terutama daerah pelosok. Memang hal ini tidak aneh sebab jika dilihat dari segi transportasi memang di daerah pelosok terbilang cukup rumit. Kurangnya perhagaan terhadap dosen atau guru, peserta didik pada zaman sekarang cenderung tidak terlalu menghargai para dosen atau guru ada sebagian diantara mereka yang justru malah membangkang pada guru ada pula yang justru guru atau dosen yang tunduk oleh siswanya karena berbagai hal misalnya oleh kekuasaan. Anak didik jaman sekarang sudah menganggap guru sebagai teman mereka sendiri dari mulai cara berbicara dan bersikap saja sudah seperti pada teman sendiri tidak ada rasa hormatnya. Kualitas guru/dosen yang kurang, kebanyakan guru/dosen ingin menjajadi guru karena tergiur oleh gaji guru yang besar tanpa memaknai arti dan tugas guru yang sebenarnya.
Pendidikan kepribadian kurang mendapat perhatian serius, kebanyakan dikalangan sekolah pendidikan kepribadian tidak terlalu dipentingkan tapi kustru pendidikan yang berhubungna dengan ilmu alam dan social lah yang lebih mendapat perhatian, padahal seorang ahli tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan kepribadian yang baik pula. Pendidikan di negara kita kebanyakan mencetak tukang bukan mencetak penghasil tapi justru mencetak pengguna bukan mencetak penghasil, hal ini menjadikan bangsa kita menjadi konsumtif atau hanya menjadi pengguna saja tanpa ingin membuat atau menciptakan sesuatu yang baru.
Selain kondisi pendidikan di negara kita yang buram masalah sosila juga ditunjang dengan kondisi masyarakat di negara kita yang buram pula misalnya saja sikap masyarfakat yang egois tanpa memikirkan orang lain hanya memikirkan diri sendiri, individualis bangsa kita seolah – olah hidup sendiri tanpa memperdulikan orang lain dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Materialistis, masyarakat kita yang cenderung mengagungkan kekayaan dan mengumpulkan uang hanya untuk mengumpulkan kekayaan karena hanya ingin hidup senang dan mewah. Bangsa kita yang sekuler, hedonis dan krisis ahklak karena kurangnya pendidikan agama yang baik dan benar sehingga menjadikan masyarakat kita menjadi buram terbukti dengan banyaknya sikap – sikap bangsa Indonesia yang tidak beradab seperti pemerkosaan, perampokan, teroris, pembunuhan dan lainnya. Agama sebagai symbol, banyak orang mengatakan beragama islam tapi kelakuan dan sikap mereka tidak menunjukan orang yang beragama dan bermoral.
Menurut soerjono soekarto masalah social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Masalah social muncul akibat terjadinya perbedaan yanr mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Sebuah masalah dikatakan sebagai amsalah social apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan menggunakan keutuhan masyarakat. Pada dasarnya, masalah social menyangkut nilai-nilai social dan moral.

Penyebab Masalah Social Diklasifikasikan Dalam 4 kategoris :
• Factor ekonomis : kemiskinan, pengangguran.
• Factor biologis : penyakit.
• Factor psikologis : syaraf, bunuh diri.
• Factor kebudayaan : perceraian, kejahatan.

1. Masalah social (scientific or sociental problem) menyangkut analisis tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat.
2. Problema social (ameliorative or social problem)
Meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau bahkan menghilankannya.
Masalah nilai-sosial dan moral merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral. Berlawanan dengan hokum dan bersifat merusak. Oleh kerana itu manusia tidak mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dari apa yang dianggap buruk.

Kriteria Utama Suatu Masalah Sosial :
• Tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai social dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan social.
• Sumber-sumber masalah social (sering diartikan sempit).
• Pihak-pihak menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah social atau tidak.
• Manifest social problem dan latent social problem.
• Perhatian masyarakat dan masalah social.

Manifest Sosial Problem
Masalah yang timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan di masyarakat dan terjadi akibat tidak sesuainya antara notma-norma dan tindakan serta nilai yang ada dalam masyarakat. Sebab masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang.
Latent Sosial Problem
Menyangkut hal-hal yang bertentangan atau berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat akan tetapi tidak diakui demikian halnya. Gejala dan masalah social merupakan ungkapan hasil hubungan aspek kehidupan social. Dalam kerangka kerja studi social kita dituntut menghubungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan social sesuai dengan gejala dan masalah yang sedang kita telaah.

Kepribadian (Personality)

Selain sebagai maklhuk yang berbudaya manusia juga memilki personality atau kepribadian. Personality merupakan susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap – tiap individu. Personality juga dapat diartian sebagai ciri – ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanay suatu identitas sebagai individu yang khas. Jadi menurut kedua teori ini kepribadian seseorang adapt berubah atau bersifat konstan atau tetap.

Personality dipengaruhi oleh berbagai unsusr diantaranya yaitu :
1. Pengetahuan, merupakan segala sesuatu yang kite ketahui sebagai hasil dari penggunaan panca indra,dalam hal ini hasil dari penggunaan panca indra adapt berupa penciuman, penglihatan, pendengaran, peraba, dan perasa yang diolah menjadi susunan yang dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi sebagai seluruh proses akal manusia yang sadar. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai hal yaitu :
a) Apersepsi, merupakan penggambaran oleh manusia dengan menggunakan alat indranya yang diolah oleh akal fikir kemudian digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
b) Pengamatan, suatu proyeksi adapt terpusat pada suatu hal yang menarik sehingg kita kan lebih terpusat pada hal bagian khusus itu,pemusatan akal yang lebih intensif kite namakan pengamatan.
c) Konsep, merupakan penggabungan dengan membandingkan bagian – bagian dari suatu ppenggambaran dengan bagian – bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada, jadi konsep adapt diartkan sebagai penggambaran yang abstrak terhadap suatu hal / objek.
d) Fantasi, dalam pengamatan ada penggambaran yang ditambah – tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian – bagian tertentu ada pula yang digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yanag lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistik. Fantasi ada yang bersifata sub-conscious (bawah sadar) dan unconscious (tak sadar), segala unsur – unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah – pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya. Hal ini lebih dipertegas lagi dalam lingkaran konsentrikal menurut Francis HSU, lingkaran konsentrikal terdiri dari 7 lapisan,lapisan terdalam yaitu tak sadar, lapisan kedua bawah sadar, lapisan ketiga kesadaran yang tidak dinyatakan, lapisan ke empat kesadaran yang dinyatakan, lapisan kelima lingkungan hubungan karib, lapisan ke enam lingkungan hubungan karib, lapisan ketujuh lingkungan hubungan berguna dan lapisan terluar dunia luar.
2. Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karenba pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negative.
3. Drive (dorongan) adapt dikategorikan menjadi 7 unsur yaitu
a) Dorongan untuk mempertahankan hidup. Sebagai makhluk hidup tentunya kita memerlukan berbagai kebutuhan yang agar kita bisa mempertahankan kehidupan kita. Misalnya saja kebutuhan berupa sandang dan papan.
b) Sex. Untuk meneruskan hidup tentunya kite memerlukan ketururunan dan kite harus berkembang biak makadari itu kebutuhan sex merupakan kebutuhan pokok kita dalam kehidupan.
c) Mencari makan, agar kita mempertahankan hidup kita perlu asupan makan yang cukup agar tubuh kita kuat untuk menjalani segala rutinitas sehari - hari
d) Berinteraksi, manusia tidak hanya sebagai makhluk individu saja tetapi juga sebagai makhluk social karena manusia tidak dapat berdiri sendiri makadari itu manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya agar manusia dapat hidup di lingkungannya dengan baik.
e) Meniru, hal ini dilakukan manusia agar manusia tersebut bisa hidup menjadi lebih baik, misalnya saja dalam segi pekerjaan ada seseorang yang membuat pakaian dengan model tertentu lalu ada orang lain yang meniru modelnya tapi ditambah dengan bebagai motif dan ornament tertentu sehingga meskipun pakaian buatannya hasil dari meniru karya orang lain namun karyanya tidak sama persis.
f) Berbakti merupakan salah satu hal yang menjadi unsur dalam dorongan. Dengan berbakti kita bisa menjalani hidup ini dengan baik misalnya dengan kita berbakti pada orang tua, berbakti pada agama dan berbakti pada negara.
g) Keindahan. Dengan keindahan kita bisa menikmati hidup keindahan terdiri dari berbagai hal misalnya keindahan alam, keindahan hidup dan keindahan laninnya.

Manusia sebagai makhluk individu, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan psikologi

Manusia sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in devided yang berarti tidak terbagi atau satu kesatuan, dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Manusia sebagai makhluk individu bermakan tidak terpisahkan antara jiwa dan raganya, sebagai makhluk individu manusia sejak lahir memiliki kelengkapan fisik tidak berbeda dengan hewa, namun manusia mempunyai kesatuan jiwa dan rohani yang berbeda dengan hewan sehingga manusia lebih unggul dalam melakukan berbagai aktifitas dan fikiran serta akal dibandingakan dengan hewan.

Pada dasarnya manusia berbeda dengan hewan. Dalam melakukan suatu kegiatan manusia tidak hanya mendandalkan fisik saja tapi juga didorong oleh akal sebab manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk yang berbudaya, beda dengan hewan yang melakukan suatu akegiatan yang hanay didukung oleh fisik saja karena hewan buka merupakan makhluk yang berbudaya. Misalnya ketika minum air manusia terlebih dahulu memasaknya hingga matang dan dapat dikonsumsi dengan berbagai kemasan dan bentuk sedangkan hewan makan dan minum seadanya tanpa diolah terlebih dahulu.

Selain sebagai maklhuk yang berbudaya manusia juga memilki personality atayu kepribadian. Personality merupakan susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap – tiap individu. Personality juga dapat diartian sebagai ciri – ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanay suatu identitas sebagai individu yang khas. Jadi menurut kedua teori ini kepribadian seseorang adapt berubah atau bersifat konstan atau tetap.

Personality dipengaruhi oleh berbagai unsusr diantaranya yaitu :
1. Pengetahuan, merupakan segala sesuatu yang kite ketahui sebagai hasil dari penggunaan panca indra,dalam hal ini hasil dari penggunaan panca indra adapt berupa penciuman, penglihatan, pendengaran, peraba, dan perasa yang diolah menjadi susunan yang dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi sebagai seluruh proses akal manusia yang sadar. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai hal yaitu :
a) Apersepsi, merupakan penggambaran oleh manusia dengan menggunakan alat indranya yang diolah oleh akal fikir kemudian digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
b) Pengamatan, suatu proyeksi adapt terpusat pada suatu hal yang menarik sehingg kita kan lebih terpusat pada hal bagian khusus itu,pemusatan akal yang lebih intensif kite namakan pengamatan.
c) Konsep, merupakan penggabungan dengan membandingkan bagian – bagian dari suatu ppenggambaran dengan bagian – bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada, jadi konsep adapt diartkan sebagai penggambaran yang abstrak terhadap suatu hal / objek.
d) Fantasi, dalam pengamatan ada penggambaran yang ditambah – tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian – bagian tertentu ada pula yang digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yanag lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistik. Fantasi ada yang bersifata sub-conscious (bawah sadar) dan unconscious (tak sadar), segala unsur – unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah – pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya. Hal ini lebih dipertegas lagi dalam lingkaran konsentrikal menurut Francis HSU, lingkaran konsentrikal terdiri dari 7 lapisan,lapisan terdalam yaitu tak sadar, lapisan kedua bawah sadar, lapisan ketiga kesadaran yang tidak dinyatakan, lapisan ke empat kesadaran yang dinyatakan, lapisan kelima lingkungan hubungan karib, lapisan ke enam lingkungan hubungan karib, lapisan ketujuh lingkungan hubungan berguna dan lapisan terluar dunia luar.
2. Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karenba pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negative.
3. Drive (dorongan) adapt dikategorikan menjadi 7 unsur yaitu
a) Dorongan untuk mempertahankan hidup. Sebagai makhluk hidup tentunya kita memerlukan berbagai kebutuhan yang agar kita bisa mempertahankan kehidupan kita. Misalnya saja kebutuhan berupa sandang dan papan.
b) Sex. Untuk meneruskan hidup tentunya kite memerlukan ketururunan dan kite harus berkembang biak makadari itu kebutuhan sex merupakan kebutuhan pokok kita dalam kehidupan.
c) Mencari makan, agar kita mempertahankan hidup kita perlu asupan makan yang cukup agar tubuh kita kuat untuk menjalani segala rutinitas sehari - hari
d) Berinteraksi, manusia tidak hanya sebagai makhluk individu saja tetapi juga sebagai makhluk social karena manusia tidak dapat berdiri sendiri makadari itu manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya agar manusia dapat hidup di lingkungannya dengan baik.
e) Meniru, hal ini dilakukan manusia agar manusia tersebut bisa hidup menjadi lebih baik, misalnya saja dalam segi pekerjaan ada seseorang yang membuat pakaian dengan model tertentu lalu ada orang lain yang meniru modelnya tapi ditambah dengan bebagai motif dan ornament tertentu sehingga meskipun pakaian buatannya hasil dari meniru karya orang lain namun karyanya tidak sama persis.
f) Berbakti merupakan salah satu hal yang menjadi unsur dalam dorongan. Dengan berbakti kita bisa menjalani hidup ini dengan baik misalnya dengan kita berbakti pada orang tua, berbakti pada agama dan berbakti pada negara.
g) Keindahan. Dengan keindahan kita bisa menikmati hidup keindahan terdiri dari berbagai hal misalnya keindahan alam, keindahan hidup dan keindahan laninnya.

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan orang lain untuk menjalani kehidupannya. Manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain dan akan selalu bergantung pada orang lain.
Manusia dikatakan makhluk social disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
1. Manusia tunduk pada aturan dan norma social
2. Perilaku mansia mengharapkan penilaian daro orang lain
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah – tengah manusia

Peranan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social yaitu sebagai makhluk individu manusia mempunyai harkat dan martabat yang mulia. Dalam berbagai kelompok social ini, manusia membutuhkan norma – norma pengaturannya dalam dimensi social muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma – norma yang berlaku di masyarakatnya. Adapun norma – norma yang berlaku di masyarakat terdiri dari norma agama yaitu norma yang berasal dari Allah SWT yang diperuntukan bagi umatnya agar umatnya senantiasa mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Selanjutnya ada norma kesusilaan atau norma moral yang bersumber dari hati manusia yang mengajak pada kebaikan dan menjauhi kejahatan. Norma moral bertujuan agar manusia memiliki kepribadian yang bagus dan bermoral tidak menjadi orang yang tidak bermoral. Lalu terdapat norma kesopanan atau adat istiadat yang bersumber dari msyarakat dan berlaku di lingkungan masyarakat itu sendiri yang menyangkut kehidupan msyarakat itu sendiri dengan tujuan agar tercipta suatu keharmonisan antar sesama. Yang terakhir ada norma hukum yang dibuat oleh masyarakat secara resmi atau oleh negara yang sifatnya memaksa dan berisi tentang perintah dan larangan.

Sebagai makhluk social menjalankan peran – peran sebagai berikut :
1. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
2. Membentuk kelompok – kelompok social
3. Menciptakan norma – norma social sebagai pengaturan tertib kehidupan kelompok

Manusia sebagai makhluk social memiliki implikasi – implikasi :
1. Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri
2. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
3. Penghargaan akan hak – hak orang lain
4. Ketaatan terhadap norma – norma yang berlaku

Manusia sebagai Makhluk Politik

Sebagai makhluk politik manusia memiliki strategi khusus untuk mempertahankan kehidupannya, sehingga terbentuklan berbagai organisasi dalam kehidupan manusia akibat adanya watak agresif yang dimiliki oleh manusia. Yang mengakibatkan adanay persaingan hidup diantara manusia dan adanya keinginan untuk mengalahkan atau lebih unggul dari orang lain inilahyang dinamakan politik. Dengan politik manusia bisa menyusun sebuah stratregi atau rencana dalam bertindak makadari itu manusia tidak bisa lepas dari politik sehingga manusia dinamakan makhluk politik. Sebagai makhluk politik manusia mempunyai keinginan – keinginan dan adanya penentuan atas piliha – pilihan dalam menjalani hidupnya. Dengan keinginan yang sama setiap manusia akan berusaha untuk mewujudkan keinginannya itu maka dalam hal ini manusia memainkan perannay sebagai makhluk politik untuk memilih dan menentukan cara untuk merealisasikan keinginannya tersebut.

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktifitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhannya, maka manusia melakukan berbagai kegiatan dan usaha yang sesuai dengan kemampuannya hal ini menjadikan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus). Kebutuhan manusia sebenarnya tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan sangatlah terbatas oleh karena itu kita haruslah bijaksana dalam memenuhi setiap kebutuhan kita oleh karena itu kita perlu mencari alternative lain agar kebutuhan kita dapat terpenuhi. Sebagai manusia yang bermoral kita harus menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan kita dengan sebaik mungkin sesuai dengan norma – noram yang berlaku di masyarakat baik itu norma agama, norma social dan norma lainnay sehingga kita tidak merugikan orang lain serta menjaga kelestarian lingkungan.

Manusia sebagai Makhluk Psikologi

Manusia adalah makhluk psikogi yang memiliki bawaan universal unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora. Sebagai manusia terkadang kita lupa fungsi kemanusiaan yang berada dalam diri kita sehingga kita layak disebut manusia. Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang psikologinya karena insan dalam bahasa arab berasal dari tiga kata yaitu uns yang bermakna mesra, harmoni, jinak, dan tampak lalu nasa yanusu yang bermakna terguncang dan stress terakhir nasiya yansa yang bermakna lupa. Bila disatukan ketiga kata tadi memiliki definisi bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, jinak, terkadang stress dan sering lupa. Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu manusia bijak dan manusia jahat. Kite pun pernah mengalami ketertarikan atau bahkan sesekali kita menginginkan sesuatu yang berunsur karakter hewan, maka dari itu sebagai makhluk psikologi kita harus mencari solusi dari berbagai masalah ini.

Visi, Misi dan Tujuan MBB ISBD

Dalam program MBB ini salah satu contoh mata kuliahnya yaitu mata kuliah ISBD, seperti yang telah diuraikan sebelumnya mengenai pengertian ISBD yaitu sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar – dasar pengetahuan social dan konsep – konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah social kemanusiaan dan budaya, selanjutnya mahasiswa menjadi lebih bersikap peka dan arif serta bijaksana dalam memecahkan masalah social yang ada. ISBD bukanlah sustu ilmu yang berdiri sendiri melainkan merupakan suatu pengetahuan mengenai aspek – aspek yang paling disarm yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai mahkluk social yang berbudaya dan masalah – masalah yang terwujud daripadanya. Usaha pendidikan dalam menelaah masalah social dengan menggunakan fakta, konsep dan teori – teori yang diperoleh dan dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu social.

ISBD berfungsi untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala – gejala social kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan social budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar. ISBD perlu diajarkan di perguruan tinggi agar para mahasiswa memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi :

1. Kemampuan personal, diharapkan para ahli dan ilmuwan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah laku, dantindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan,serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia
2. Kemamapuan akademis merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai peradaban analisis, mampu berfikir kritis, logis, sistematis, analisis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahan
3. Kemampuan professional yaitu merupakan kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya

Visi ISBD yaitu berkembangnay mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai – nilai estetika, etika dan moral dalm kehidupan bermasyarakat.

Misi ISBD yaitu memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap krtitis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk social yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.

Kompetensi ISBD yaitu agar kita bisa menjadi ilmuwan dan professional yang berfikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki apresiasi, kepekaan dan empati social, bersikap demokratis, berkeadaban serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social budaya secara arif.

Tujuan ISBD
1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk social dalam kehidupan bermasyarakat
2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahamai keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dal m kehidupan bermasyarakat
3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahsiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat,selaku individu dan makhluk social yang berada dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya
4. Makhluk social yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik dan keahliannya

Ada empat landasan yang menjadikan perlunya ISBD diajarkan di perguruan tinggi diantaranya yaitu:
1. Landasan historis, nenek moyang kite merupakan orang yang beragama hal ini terbukti dengan ditemukannya berbagai peninggalan sejarah berupa mesjid, candi, arca, makam, kitab, dll sehingga dengan berbagai peninggalan tersebut kita yang hidup di masa kini diwarisi kebudayaan dan peradaban yang tinggi maka tak jarang jika kita bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, cinta damai, toleran dan gemar bergotong royong.
2. Landasan filosofis, bangsa Indonesia memiliki falsafah hidup berupa pancasila yang terdiri dari lima sila yang isinya yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan kelima sila tersebut maka kita telah mempunyai falsafah hidup yang jelas tinggal kita yang menjalaninya harus dengan sebaik mungkin
3. Landasan yuridis formal diantaranya yaitu :
a) UUD 1945 pasal 30 dan 31
b) UU no 20 th 2003 tentang Sisdiknas
c) Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
d) Kep. Dirjen Dikti No. 30/DIKTI/Kep/2003 tentang rambu – rambu Pelaksanaan MPK di perguruan tinggi
e)Surat edaran Dirjen Dikti ? No. 1058/DIKTI/2003 tentang pelaksanaan keputusan dirjen dikti No. 30
f)Kep. Dirjen Fikti : No. 29/DIKTI/Kep/2004 tentang pengangkatan tim Pembina kel MPK dan MBB
4.Landasan pedagogis diantaranya yaitu :
a)Mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, dalam hal ini diperlukan suatu proses secara terencana, terus – menerus dan berkesinambungan yang disebut dengan proses pendidikan
b)Kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat perlu adanya pewarisan pengetahuan, nilai religi dan sosila budaya
c)Dalam pergaulan global perlu mempertahankan jati diri sebagai bangsa yang beragama dan bermartabat

Konsep Pendidikan Umum di Indonesia

konsep pendidikan umum yang digunakan di indonesia merupakan pengkolaborasian dari konsep pendidikan umum yang digunakan di amerika dan di indonesia konsep tersebut menjadi study atau mata kuliah yang dulu disebut MKDU. MKDU dibagi menjadi dua kelompok yaitu MPK (mata kuliah pengembangan kepribadian yang meliputi pendidikan pancasila, pendidikan Agama dan Pendidikan kewiraan nasional) dan kelompok mata kuliah MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi ,ata kuliah ISD, IBD, IAD) dan IBd dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.
Pemetaan aspek pembelajaran dalam kelompok mata kuliah MPK dan MKK (keahlian dan kelimuan) lebih menekankan pada pembelajaran untuk lebih mengembangkan rasa ingin tahu sehingga kita menjadi tahu tentang segala hal, MKB (keahlian berkarya) lenih menekankan pada pembelajaran berfikir sehingga kita menjadi lebih mengerti tentang suatu hal, MPB (perilaku berkarya) lebih menekankan pada proses pembelajarn yang bermakan sehingga kita adapt mengaplikasikan hasil dari psoses pembelajaran itu pada kehidupan kita, MBB (berkehidupan bermasyarakat) lebih menekankan pada pembelajaran yang nyata realisasinya sebab pada mata kuliah ini kita akan belajar bagaimana kita kan hidup berbaur dengan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar kita, MPK (mata kuliah pengembangan kepribadian) pada mata kuliah ini kita akan lebih belajar mengenai hal dalam berperilaku dan belajar mengenai moral serta aplikasinya dalam kehidupan kita. Kelompok bahan mata kuliah ini bertujuan untuk menjadikan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Hakekat dan Ruang Lingkup MBB ISBD

Di Indonesia general education telah dikolaborasi menjadi MKDU yang terbagi lagi menjadi dua kelompok yaitu MPK (mata kuliah pengembangan kepribadian yang meliputi pendidikan pancasila, pendidikan keagamaa misalnya pada mata kuliah belajar pembelajaran dan perkembangan peserta didik), dan kelompok yang kedua yaitu MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD, IBD, IAD yang melebur menjadi mata kuliah ISBD)
Pemetaan aspek pembelajaran dalam kelompok mata kuliah MPK dan MKK (keahlian dan kelimuan) lebih menekankan pada pembelajaran untuk lebih mengembangkan rasa ingin tahu sehingga kita menjadi tahu tentang segala hal, MKB (keahlian berkarya) lenih menekankan pada pembelajaran berfikir sehingga kita menjadi lebih mengerti tentang suatu hal, MPB (perilaku berkarya) lebih menekankan pada proses pembelajarn yang bermakan sehingga kita adapt mengaplikasikan hasil dari psoses pembelajaran itu pada kehidupan kita, MBB (berkehidupan bermasyarakat) lebih menekankan pada pembelajaran yang nyata realisasinya sebab pada mata kuliah ini kita akan belajar bagaimana kita kan hidup berbaur dengan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar kita, MPK (mata kuliah pengembangan kepribadian) pada mata kuliah ini kita akan lebih belajar mengenai hal dalam berperilaku dan belajar mengenai moral serta aplikasinya dalam kehidupan kita. Kelompok bahan mata kuliah ini bertujuan untuk menjadikan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Visi misi dan kompetensi kelompok mata kuliah MBB (berkehidupan bermasyarakat/learning to live together)
Visi
1. Menjadi sumber nilai estetika, moral, etika, dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang:
2.Keanekaragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk social di dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan
3.Tanggung jawab manusia terhadap SDA dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliaannya

Misi MBB
Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, makhluk social yang beradab, bertanggung jawab terhadap SDA dan lingkungannya.

Kompetensi MBB
1. Kompetensi MBB yang dituju adalah agar mahasiswa menguasai kemampuan berfikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagai manusia intelektual beradab dan bermartabat yang bertanggung jawab terhadap:
2. Terwujudnya estetika, etika dan moral atau nilai – nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan dan kesejahteraan hidup bermasyarakat
3. Terpeliharanya SDA dan lingkungannya