Minggu, 01 Mei 2011

Masalah Sosial

Perkembangan manusia pada zaman sekarang tidak lepas dari peranan pendidikan, sebab dengan pendidikan keadaan msyarakat kita akan jauh lebih baik. Namun jika kita melihat kondisi pendidikan di negara kite saat ini maka untuk mewujudkan terciptanta sumber daya manusia yang berpotensial dirasa tidak semudah membalikan telapak tangan. Kite lihat saja bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia saat ini dimulai dari hal yang terkecil saja jika kite lihat sebenarnya arah pendidikan di negara kite ini kurang jelas. Hal ini bisa dibuktikan dengan sering dirubahnya kurikulum pendidikan di negara kita sehingga kegiatan belajar mengajar pun menjadi tidak kondusif Karena sering berubahnya aturan dalam proses kegiatan belajar mengajar Karen penyesuaian dengan kurikulum yang baru.
Dilihat dari segi biaya, biaya pendidikan di zaman sekarang sangatlah mahal meskipun pemerintah sudah mengadakan berbagai program untuk mengatasi hal ini seperti adanya BOS, namun hal ini tetap saja membuat pendidikan sebagai barang yang mahal di mata msyarakat mulai dari pembelian buku, seragam dan biaya lainnya belum lagi di kalangan anak SMP dan SMA ada buku LKS yang diperjualbelikan dan terkadang bku tersebut harus wajib dimiliki siswa sebagai buku penunjang. Padahal sebenarnya sebagian guru mendapat persenan dari hasil penjualan buku tersebut sehingga guru mewajibkan para anak didinya untuk membeli LKS itu, ini hanya sebagian kecil saja belum lagi jika kite masuk perguruan tinggi maka biayanya pun semakin mahal saja, maka tak jarang ada anak yang putus sekolah dan hanya tamat SD saja karena biaya pendidikan yang mahal.
Masalah selanjutnya adalah pendidikan di negara kite ini tidak merata. Kite lihat dari segi tenaga pengajar saja, tak sedikit guru yang hanya ingin ditugaskan di daerah perkotaan dan mereka tak mau jika ditugaskan di daerah pedesaan terutama daerah pelosok. Memang hal ini tidak aneh sebab jika dilihat dari segi transportasi memang di daerah pelosok terbilang cukup rumit. Kurangnya perhagaan terhadap dosen atau guru, peserta didik pada zaman sekarang cenderung tidak terlalu menghargai para dosen atau guru ada sebagian diantara mereka yang justru malah membangkang pada guru ada pula yang justru guru atau dosen yang tunduk oleh siswanya karena berbagai hal misalnya oleh kekuasaan. Anak didik jaman sekarang sudah menganggap guru sebagai teman mereka sendiri dari mulai cara berbicara dan bersikap saja sudah seperti pada teman sendiri tidak ada rasa hormatnya. Kualitas guru/dosen yang kurang, kebanyakan guru/dosen ingin menjajadi guru karena tergiur oleh gaji guru yang besar tanpa memaknai arti dan tugas guru yang sebenarnya.
Pendidikan kepribadian kurang mendapat perhatian serius, kebanyakan dikalangan sekolah pendidikan kepribadian tidak terlalu dipentingkan tapi kustru pendidikan yang berhubungna dengan ilmu alam dan social lah yang lebih mendapat perhatian, padahal seorang ahli tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan kepribadian yang baik pula. Pendidikan di negara kita kebanyakan mencetak tukang bukan mencetak penghasil tapi justru mencetak pengguna bukan mencetak penghasil, hal ini menjadikan bangsa kita menjadi konsumtif atau hanya menjadi pengguna saja tanpa ingin membuat atau menciptakan sesuatu yang baru.
Selain kondisi pendidikan di negara kita yang buram masalah sosila juga ditunjang dengan kondisi masyarakat di negara kita yang buram pula misalnya saja sikap masyarfakat yang egois tanpa memikirkan orang lain hanya memikirkan diri sendiri, individualis bangsa kita seolah – olah hidup sendiri tanpa memperdulikan orang lain dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Materialistis, masyarakat kita yang cenderung mengagungkan kekayaan dan mengumpulkan uang hanya untuk mengumpulkan kekayaan karena hanya ingin hidup senang dan mewah. Bangsa kita yang sekuler, hedonis dan krisis ahklak karena kurangnya pendidikan agama yang baik dan benar sehingga menjadikan masyarakat kita menjadi buram terbukti dengan banyaknya sikap – sikap bangsa Indonesia yang tidak beradab seperti pemerkosaan, perampokan, teroris, pembunuhan dan lainnya. Agama sebagai symbol, banyak orang mengatakan beragama islam tapi kelakuan dan sikap mereka tidak menunjukan orang yang beragama dan bermoral.
Menurut soerjono soekarto masalah social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Masalah social muncul akibat terjadinya perbedaan yanr mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Sebuah masalah dikatakan sebagai amsalah social apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan menggunakan keutuhan masyarakat. Pada dasarnya, masalah social menyangkut nilai-nilai social dan moral.

Penyebab Masalah Social Diklasifikasikan Dalam 4 kategoris :
• Factor ekonomis : kemiskinan, pengangguran.
• Factor biologis : penyakit.
• Factor psikologis : syaraf, bunuh diri.
• Factor kebudayaan : perceraian, kejahatan.

1. Masalah social (scientific or sociental problem) menyangkut analisis tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat.
2. Problema social (ameliorative or social problem)
Meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau bahkan menghilankannya.
Masalah nilai-sosial dan moral merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral. Berlawanan dengan hokum dan bersifat merusak. Oleh kerana itu manusia tidak mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dari apa yang dianggap buruk.

Kriteria Utama Suatu Masalah Sosial :
• Tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai social dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan social.
• Sumber-sumber masalah social (sering diartikan sempit).
• Pihak-pihak menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah social atau tidak.
• Manifest social problem dan latent social problem.
• Perhatian masyarakat dan masalah social.

Manifest Sosial Problem
Masalah yang timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan di masyarakat dan terjadi akibat tidak sesuainya antara notma-norma dan tindakan serta nilai yang ada dalam masyarakat. Sebab masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang.
Latent Sosial Problem
Menyangkut hal-hal yang bertentangan atau berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat akan tetapi tidak diakui demikian halnya. Gejala dan masalah social merupakan ungkapan hasil hubungan aspek kehidupan social. Dalam kerangka kerja studi social kita dituntut menghubungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan social sesuai dengan gejala dan masalah yang sedang kita telaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar